Pada Mulanya adalah Aku-Engkau

Menelaah Prinsip Kesetaraan Gender dalam Narasi Kejadian 1-3

Penulis

  • Maria Fransiksa Sihombing Universitas Kristen Duta Wacana
  • Destri Ayu Natalia Hutauruk Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.62926/jtct.v1i2.46

Kata Kunci:

kesetaraan gender, Kejadian 1-3, laki-laki, perempuan, Aku-Engkau, Aku-Itu

Abstrak

Kesetaraan gender tetap menjadi topik penting dalam diskursus teologis. Narasi penciptaan dalam Kejadian 1-3 secara historis telah diinterpretasikan melalui lensa androcentris dan misoginis, yang kemudian melanggengkan pandangan teologis yang memarginalkan perempuan. Interpretasi-interpretasi semacam ini diwariskan selama berabad-abad, yang berkontribusi pada kerangka teologis yang menempatkan perempuan pada posisi subordinat. Penelitian ini bertujuan untuk secara kritis meninjau pembacaan androcentris dan misoginis terhadap Kejadian 1-3 dalam tradisi Kristen, serta menawarkan reinterpretasi naratif yang mengungkapkan wawasan hermeneutik yang mendukung kesetaraan gender. Dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif, khususnya studi pustaka, penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan awal antara laki-laki dan perempuan dalam Kejadian 1-2 mencerminkan dinamika "Aku-Engkau," yang kemudian terpecah menjadi hubungan "Aku-Itu" setelah peristiwa Kejadian 3. Penelitian ini mengadvokasi umat Kristen masa kini untuk memulihkan dinamika hubungan awal tersebut dengan menolak segala bentuk ketidaksetaraan gender.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Alan G. Padgett. “The Bible and Gender Troubles: American Evangelicals Debate Scripture and Submission.” A Journal of Theology Dialog 47, no. 1 (n.d.).

Ardissino, Erminia. “Women Interpreting Genesis in Early Modern Italy: Arguments Supporting Gender Equality.” In Lay Readings of the Bible in Early Modern Europe, 277. Leiden: BRILL, 2019.

Aušra Pazeraite. “Aušra Pazeraite, “`Zākhār and Nĕqêvāh He Created Them’: Sexual and Gender Identities in the Bible.” Feminist Theology, no. 17 (2008).

Emanuel Gerrit Singgih. Dari Eden Ke Babel: Sebuah Tafsir Kejadian 1-11. Yogyakarta: Kanisius, 2011.

———. Dunia Yang Bermakna: Kumpulan Karangan Tafsir Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, n.d.

Isherwood, Lisa, and Elizabeth Stuart. Introducing Body Theology. Introductions in feminist theology 2. Sheffield (GB): Sheffield academic press, 1998.

Istinatun, Hestyn Natal, Ragil Kristiawan, Muner Daliman, and Junio Richson Sirait. “Pengajaran Makna Kata Telanjang Berdasarkan Kejadian 3:1-7.” Jurnal Teologi (JUTEOLOG) 2, no. 1 (December 3, 2021): 01–17.

Jonathan David eko. “Jurnal Teologi.” Jurnal Teologi 2, no. 1 (2021).

Lee-Barnewall, Michelle. Neither Complementarian nor Egalitarian: A Kingdom Corrective to the Evangelical Gender Debate. Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, a division of Baker Publishing Group, 2016.

Meister, Chad V., and James K. Beilby, eds. The Routledge Companion to Modern Christian Thought. London: Routledge, 2015.

Minarto, Minggus and Kalvari, Bimbing. “Teologi Feminis.” In Teologi-Teologi Kontemporer. 2nd ed. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Ortberg, jhon. Everybody’s Normal Until You Get to Know Them. Surabaya: Literatur Perkantas Jatim, 2022.

Prabowo, Paulus Dimas, Ni Putu Sumarmi, and Riska Verdiana. “Perempuan Di Hadapan Laki-Laki: Sebuah Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Kejatuhan Manusia Berdasarkan Kejadian 1-3.” Shalom: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 (June 29, 2022): 40–58.

Raphael, Melissa. Religion, Feminism, and Idoloclasm: Being and Becoming in the Women’s Liberation Movement. Gender, theology and spirituality. London New York: Routledge, 2021.

Rissing, Margaretha, and Angelina Claudia. “Penafsiran Michelle Lee-Barnewall Terhadap Kejadian 1-3 Terkait Isu Kesetaraan Gender Dan Implikasinya Bagi Pernikahan Kristen.” Pengarah: Jurnal Teologi Kristen, no. 2 (2020).

Rotua Marlina Manalu. “Kepemimpinan Wanita Dalam Gereja.” Ebenhaezer: Jurnal Theologi dan Pelayanan, no. 2 (2015).

Schüssler Fiorenza, Elisabeth. But She Said: Feminist Practices of Biblical Interpretation. 1st digital print ed. Boston: Beacon Press, 1992.

Singgih, Emanuel Gerrit. Kesetaraan Perempuan Dan Laki-Laki Dalam Kitab Kejadian 1-3. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.

Wibowo, Wahyu. Aku, Tuhan, Dan Sesama: Butir-Butir Pemikiran Martin Buber Tentang Relasi Manusia Dan Tuhan. Yogyakarta: Sunrise, 2017.

Zega, Yunardi Kristian. “Perspektif Alkitab Tentang Kesetaraan Gender dan Implikasinya Bagi Pendidikan Agama Kristen.” Didache: Journal of Christian Education 2, no. 2 (November 30, 2021): 160.

“Eksistensi Berasal Dari Dua Kata, ‘Ek’ Yang Artinya ‘Di Luar’ Dan ‘Sistere’ Yang Artinya Berdiri. Secara Etimologi, Eksistensi Berarti ‘Berdiri Atau Beranjak Ke Luar Dari Diri’.,” n.d.

File Tambahan

Diterbitkan

2024-09-29

Cara Mengutip

Sihombing, M. F. ., & Natalia Hutauruk, D. A. (2024). Pada Mulanya adalah Aku-Engkau: Menelaah Prinsip Kesetaraan Gender dalam Narasi Kejadian 1-3. Collecta: Jurnal Teologi Dan Tradisi Kristen, 1(2), 119–134. https://doi.org/10.62926/jtct.v1i2.46