Menggereja dalam Dunia Metaverse

Abstrak

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi Augmented Reality (AR) mendapat sorotan, khususnya setelah Mark Zuckerberg, CEO Facebook, mengubah nama Facebook menjadi Meta. Metaverse, yang merupakan simulasi dunia nyata di internet, menandai evolusi baru dalam interaksi virtual. Keunggulan metaverse dalam memfasilitasi komunikasi dan berbagai aktivitas lainnya, telah merubah dinamika sosial, termasuk dalam konteks keagamaan seperti penginjilan. Dari permulaan pencetakan media kitab suci hingga saat pandemi, ketergantungan pada metaverse sebagai medium interaksi dan koneksi semakin meningkat. Perubahan ini dipicu oleh berbagai krisis yang dihadapi pada periode tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara gereja dan dunia metaverse yang sedang berkembang, dengan fokus pada perubahan dalam proses mediasi agama yang mengubah dinamika misi dari yang semula linear dan hierarkis menjadi lebih fleksibel dan heterarkis. Meskipun mediasi seringkali dianggap sebagai penyederhanaan, namun ternyata dapat menjadi sumber berbagai pemikiran yang memperkaya.