Inkonsistensi Identitas
Tinjauan Mengenai Problematika Sosial Media yang Memengaruhi Gen Z dalam Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.62926/jct.v1i1.52Kata Kunci:
generasi Z, teknologi, digitalisasi, solitude, inkonsistensi identitasAbstrak
Media sosial dengan segala keriuhannya memberikan banyak kemudahan bagi setiap generasi termasuk generasi Z. Pasca Pandemi Covid-19, penggunaan sosial media (internet) bisa dikatakan meningkat tajam. Ini dikarenakan situasi yang memaksa pertemuan offline ditiadakan dan diganti dengan pertemuan online. Tulisan berikut akan mengkaji seberapa jauh pengaruh sosial media dalam kehidupan generasi Z serta melihat problematika-problematika apa yang ditimbulkan oleh media sosial bagi mereka. Ada banyak masalah yang dialami oleh gen Z yang diakibatkan ketidaksiapan diri menghadapi arus digitalisasi yang marak terjadi belakangan ini. Penulis menerapkan metode kepustakaan dengan menganalisis konsep teologi Solitude yang dikemukakan oleh Sherry Turkle, sebagai alternatif bagi generasi Z untuk mengatasi masalah identitas yang timbul akibat penggunaan media sosial seperti kecemasan yang berlebihan akan minimnya informasi dari sosial media, serta kecanduan/ketergantungan yang berpotensi menimbulkan inkonsistensi identitas dalam diri seorang generasi Z. Penelitian ini hendak memperkenalkan solitude sebagai metode “detox” dalam bersosial media dengan keluar sejenak dari riuh dan lajunya perkembangan teknologi digital melalui sosial media.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Gorga: Jurnal Teologi Konstruktif
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Dalihan Na Tolu: Journal of Constructive Theology memegang hak cipta atas seluruh artikel yang dimuat di jurnal online ini.